Pasif Income Dengan Investasi Reksadana
Table of Contents
Apa Itu Reksadana?
Investasi reksadana adalah Salah satu instrumen investasi di pasar modal yang menjadi pilihan karena salah satu investasi terbaik. Saat ini pun, jumlah kaum milenial yang telah menjadi investor reksa dana terus meningkat. Adanya pandemi corona membuat tahun 2020 digadang-gadang menjadi salah satu tahun yang cukup berat bagi banyak orang.
Menyiasati hal tersebut, sebagian orang pun kini mulai mengambil peluang untuk berinvestasi. Melalui Investasi , diharapkan kondisi finansial tetap stabil di masa pandemi dengan adanya passive income. Investasi reksadana mampu menjawab kebutuhan dan keinginan mereka. Karena reksadana adalah Investasi yang bisa dimulai dengan modal kecil. Selain itu, reksadana menawarkan imbal hasil lebih tinggi daripada menabung di bank, risiko lebih terukur, serta bersifat likuid atau bisa dicairkan kapanpun. Produk reksadana banyak jenis atau macamnya. Masing-masing memiliki keuntungan dan risiko.
Reksadana adalah produk investasi dimana kamu tempatin duitmu nantinya akan dikelola manajer investasi yang berpengalaman. Pada konteks ini istilahnya fund manager. Mereka-mereka ini bukan alay kemarin sore yang baru investasi dan buka lapak hari ini. Intinya pengetahuan dan kemampuan mereka dalam mengelola keuangan ini levelnya udah kayak skill main PES anak rental, expert banget cuy.
Pada kondisi saat ini kalo kita mau beli reksadana udah lebih mudah dibanding dulu. Teman-teman bisa jual beli reksadana lewat aplikasi sebagai perantara antara kita dengan fund manager. Aplikasi ini bertindak sebagai perantara. Anyway aku nulis ini ga disponsori oleh siapapun. Tapi karena aku pribadi pake aplikasi bareksa dan tanamduit, jadi aku bakal bahas gimana caranya beli reksadana pake dua aplikasi itu. Sebenernya ada juga aplikasi yang lain lagi namanya bibit. Yaah itu semua sesuai preferensi kalian lebih nyaman pake yang mana, pada dasarnya sama aja kok.
Ditengah pandemi seperti sekarang ini kita harus pintar-pintar mengelola keuangan, khususnya untuk kamu-kamu yang masih berusia rawan *ceilah rawan*. Maksudnya yang berusia 20an gituloh. Biar kita ga salah langkah dalam menabung dan mengatur keuangan untuk pemenuhan kebutuhan kita kedepan. Berikut aku coba sampaikan gimana sih caranya rebahan doang tapi bisa cuan? Yakali hari gini nyimpen duit di tabungan doang. Lalu bagaimana cara investasi reksadana ? Simak artikel berikut ini
Apa Resiko Investasi di Reksadana?
Sebelum kita lebih jauh melangkah mengenai resiko reksadana, aku mau disclaimer dulu kalau sampai saat ini di BELUM ADA ATURAN UNTUK MENJAMIN UANG KITA DI REKSADANA! Reksadana itu tidak dijamin oleh LPS (Lembaga Penjaminan Simpanan) seperti halnya deposito. Tapi satu hal yang pasti setiap produk Reksa Dana wajib memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelum diedarkan. WAJIB!
Kita bisa buka yang namanya fund fact sheet (FFS). Barang apaan ini? FFS itu diterbitkan oleh manajer investasi sebulan sekali yang isinya menjelaskan gambaran dari produk yang mereka jual. Mayan lengkap cuy isinya ada performa produk, biaya pembelian, segala ketentuan produk, sampai yang paling penting tuh top holding product, yang menjelaskan tentang kemana sih uang kita ditempatkan. Kalo mau yang lebih super lengkap lagi juga ada cuy namanya prospektus, terbitnya 6 bulan sekali. Tapi kalo emang ga se kepo itu FFS lumayan informatif kok. Kesimpulannya, yang namanya investasi itu ga ada yang 100% aman. CATAT YA! Mau nantinya kita beli Reksa Dana, saham, emas, pinjeman berbunga, sampe ngebeli omongan tetangga pun semuanya ada resiko! Disini kita harus mengkaji sejauh mana resiko yang bisa dihadapi dan gimana cara meminimalisirnya.
Pondasi Dasar Investasi Reksadana
Biar lebih mantep lagi sebelum berinvestasi, secara umum investasi tuh dasarnya ada 5 :
- Tujuan investasi : mau nikah kapan? Beli rumah? Motor baru? Kuliah s2 biaya sendiri? Apapun itu tujuan kalian, disini harus dipastikan dulu
- Jangka waktu : relate banget sama tujuan invest. Rencana pake dananya kapan?
- Profil resiko : siap ngga sport jantung liat dana yang tiba2 minus? Atau maunya yang kalem2 aja?
- Alokasi aset : setelah udah paham tujuan, jangka waktu, sama profil resiko. Baru deh duitnya di distribute ke masing-masing produk yang sesuai sama parameter diatas.
- Monitoring : wajib dilakukan ya. Bisa 2 minggu sekali, 1 bulan sekali, tergantung nyamannya gimana.
Berbagai Macam Jenis Reksadana Yang Paling Dinikmati Saat Ini
Saat ini jenis dan produk reksadana memang bermacam-macam. Tapi tahukah kamu jenis reksadana yang paling diminati publik sekarang? Yuk cari tahu di sini!
Reksadana Pasar Uang
Ini jenis investasi reksadana yang paling minim resiko!. Manajer investasi akan sekuat tenaga cari return net di kisaran 5–8% pertahun (ga tetap yaa, selalu berubah-ubah sesuai kondisi. Tergantung kinerja dari manajer investasi juga). Instrumen yang ada di dalamnya time deposit (deposito) dan obligasi. Ini bener-bener sumber passive income kalo kalian emg niatnya nyimpen duit dalam jangka waktu pendek.
Sebagai contoh diatas aku pilih sucorinvest money market fund. Alasan kenapa aku pilih dia karena return yang cukup oke. Total dana yang mereka kelola juga gede mencapai 4 triliun. Hal ini menandakan banyak investor yang percaya dengan kredibilitas dan performanya. Ada juga mandiri investa pasar uang yang total kelolaan dananya bisa sampe 10 triliun. Kebayang kan betapa okenya produk itu? Nih contohnya aku udah nabung 6 juta dan sekarang udah cuan sampe 200ribu. Di gambar itu keliatan kalo aku udah untuk 3%. Bayangin kalo duitnya 1 milyar? 30juta easy money tuh.
Reksadana Pendapatan Tetap
Produk ini minimal isinya 80% obligasi. Reksadana jenis ini ngelola duit kalian di instrumen berbasis surat hutang. Tingkat resikonya seadng karena harga unitnya udah mulai berfluktuasi naik turun. Beda ga kaya RDPU yang lurus lurus bae keatas. Potensi return RDPT ini bisa lebih tinggi dibanding RDPU, bahkan dalam beberapa case bisa sentuh 12% per tahun. Tapi bisa juga minus merah. Makanya ini resikonya sedang.
Reksadana Campuran
Untuk RDC ini manajer investasi kelola duitnya di tempat yang beda beda. Tapi syarat mutlaknya itu maksimal 79% saham. Sisanya bebas. Ini juga fluktuasinya mulai ga karuan. Tingkat resikonya sedang bahkan cenderung tinggi.
Reksadana Saham
Ini reksadana yang paling beresiko. Pergerakan harga ngikutin harga saham yang lagi bergoyang. Kamu ga bisa pilih sendiri saham yang kamu mau. Semuanya diatur manajer investasi.
Kalo jantung kalian ready untuk diajak berolahraga, yuk mari investnya kesini Tapi ga semua produk reksadana saham se “jelek” itu kok. Banyak juga pilihan yang bagus. Meskipun saat ini sedang banyak yang kinerjanya ambyar karena virus corona dan buruknya kinerja emiten.
Kenapa Harus Reksadana?
kenapa harus reksadana? Kenapa ga deposito aja?
Jadi kita bahas keuntungan reksadana yah dibanding instrumen investasi lainnya. Kita bandingkan reksadana vs deposito bank. Plus minusnya apa. Siapa yang lebih unggul. Dst. Kalo deposito itu dana dijamin oleh LPS. Nah kekurangannnya, returnnya pelit banget. Dapet bunga 6% aja udah syukur. Itu juga gross, belom dipotong pajak 20% dari bunga. Itung-itung yaa 4% an lah setaun. Disisi lain dari sisi likuiditas juga deposito itu ada jangka waktu, jatuh temponya. Jadi ga bisa dicairin sewaktu waktu.
Berbanding terbalik banget nih sama reksadana. Emang sih reksadana itu tidak dijamin oleh pihak manapun. Tapi dari sisi potensi return bisa lebih gede dibanding deposito. Terus juga persentasi keuntungan yang didapat investor itu udah nett. Pajak yang atur manajer investasi. Terima jadi nih kita para investor. Reksadana juga bisa dicairin kapan aja. Suka-suka. Meskipun yaa butuh waktu 1–5 hari kerja untuk nunggu dananya masuk ke rekening. Nah jadi, sudah mantap investasi ke reksadana?